Header Ads Widget

Muhasabah Diri

Foto: pixabay

Oleh : Rimadanyati


Banyak orang pintar,

Namun hanya sedikit orang yang ingin beramal dengan kepintaran nya.

Banyak orang baik,

Namun hanya sedikit orang yang ingin beramal dengan kebaikannya.

Banyak orang kaya,

Namun hanya sedikit orang yang ingin beramal dengan kekayaan nya.

Banyak orang sukses,

Namun hanya sedikit orang yang ingin beramal dengan kesuksesan nya.

Banyak orang hebat,Namun hanya sedikit orang yang ingin beramal dengan kehebatannya.

Banyak orang kuat,

Namun hanya sedikit yang ingin beramal dengan kekuatannya.

Hal ini seperti yang disabdakan Rasulullah ;

Ų¹َŁ†ْ Ų«َŁˆْŲØŲ§َŁ†َ Ł‚َŲ§Ł„َ : Ł‚ََŲ§Ł„َ Ų±َŲ³ُŁˆْŁ„ُ Ų§Ł„Ł„Ł‡  : (( ŁŠُŁˆْŲ“ِŁƒُ Ų§Ł„Ų£ُŁ…َŁ…ُ Ų£َŁ†ْ ŲŖَŲÆَŲ§Ų¹َŁ‰ Ų¹َŁ„َŁŠْŁƒُŁ…ْ ŁƒَŁ…َŲ§ ŲŖَŲÆَŲ§Ų¹َŁ‰ Ų§Ł„ْŲ£َŁƒَŁ„َŲ©ُ Ų„ِŁ„َŁ‰ Ł‚َŲµْŲ¹َŲŖِŁ‡َŲ§)) ŁَŁ‚َŲ§Ł„َ Ł‚َŲ§Ų¦ِŁ„ٌ : ŁˆَŁ…ِŁ†ْ Ł‚ِŁ„َّŲ©ٍ Ł†َŲ­ْŁ†ُ ŁŠَŁˆْŁ…َŲ¦ِŲÆٍ؟ Ł‚َŲ§Ł„َ  : (( ŲØَŁ„ْ Ų£َŁ†ْŲŖُŁ…ْ  ŁŠَŁˆْŁ…َŲ¦ِŲÆٍ ŁƒَŲ«ِŁŠْŲ±ٌ، ŁˆَŁ„َŁƒِŁ†َّŁƒُŁ…ْ ŲŗُŲ«َŲ§Ų”ٌ ŁƒَŲŗُŲ«َŲ§Ų”ِ Ų§Ł„Ų³َّŁŠْŁ„ِ ŁˆَŁ„َŁŠَŁ†ْŲ²ِŲ¹Ł†َّ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ُ Ł…ِŁ†ْ ŲµُŲÆُŁˆْŲ±ِ Ų¹َŲÆُŁˆِّŁƒُŁ…ْ Ų§Ł„ْŁ…َŁ‡َŲ§ŲØَŲ©َ Ł…ِŁ†ْŁƒُŁ…ْ ŁˆَŁ„َŁŠَŁ‚ْŲ°ِŁَŁ†َّ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ُ ŁِŁŠ Ł‚ُŁ„ُŁˆْŲØِŁƒُŁ…ْ Ų§Ł„ْŁˆَŁ‡ْŁ†َ )) ŁَŁ‚َŲ§Ł„َ Ł‚َŲ§Ų¦ِŁ„ٌ : ŁŠŲ§َ Ų±َŲ³ُŁˆْŁ„َ Ų§Ł„Ł„Ł‡ِ، ŁˆَŁ…َŲ§ Ų§Ł„ْŁˆَŁ‡ْŁ†ُ؟  Ł‚َŲ§Ł„َ  : (( Ų­ُŲØُّ Ų§Ł„ŲÆُّŁ†ْŁŠَŲ§ ŁˆَŁƒŲ±َŲ§Ł‡ِŁŠَŲ©ُ Ų§Ł„ْŁ…َŁˆْŲŖِ. ))

Dari Tsauban , (dia) berkata: “Rasulullah  telah bersabda: ‘Ummat-ummat hampir saja mengerumuni kalian sebagaimana orang-orang yang kelaparanRealita hari ini,

Banyak orang pintar,

Namun hanya sedikit orang yang ingin beramal dengan kepintaran nya.

Banyak orang baik,

Namun hanya sedikit orang yang ingin beramal dengan kebaikannya.

Banyak orang kaya,

Namun hanya sedikit orang yang ingin beramal dengan kekayaan nya.

Banyak orang sukses,

Namun hanya sedikit orang yang ingin beramal dengan kesuksesan nya.

Banyak orang hebat, namun hanya sedikit orang yang ingin beramal dengan kehebatannya

Banyak orang kuat,

Namun hanya sedikit yang ingin beramal dengan kekuatannya.

Hal ini seperti yang disabdakan Rasulullah ;

Ų¹َŁ†ْ Ų«َŁˆْŲØŲ§َŁ†َ Ł‚َŲ§Ł„َ : Ł‚ََŲ§Ł„َ Ų±َŲ³ُŁˆْŁ„ُ Ų§Ł„Ł„Ł‡  : (( ŁŠُŁˆْŲ“ِŁƒُ Ų§Ł„Ų£ُŁ…َŁ…ُ Ų£َŁ†ْ ŲŖَŲÆَŲ§Ų¹َŁ‰ Ų¹َŁ„َŁŠْŁƒُŁ…ْ ŁƒَŁ…َŲ§ ŲŖَŲÆَŲ§Ų¹َŁ‰ Ų§Ł„ْŲ£َŁƒَŁ„َŲ©ُ Ų„ِŁ„َŁ‰ Ł‚َŲµْŲ¹َŲŖِŁ‡َŲ§)) ŁَŁ‚َŲ§Ł„َ Ł‚َŲ§Ų¦ِŁ„ٌ : ŁˆَŁ…ِŁ†ْ Ł‚ِŁ„َّŲ©ٍ Ł†َŲ­ْŁ†ُ ŁŠَŁˆْŁ…َŲ¦ِŲÆٍ؟ Ł‚َŲ§Ł„َ  : (( ŲØَŁ„ْ Ų£َŁ†ْŲŖُŁ…ْ  ŁŠَŁˆْŁ…َŲ¦ِŲÆٍ ŁƒَŲ«ِŁŠْŲ±ٌ، ŁˆَŁ„َŁƒِŁ†َّŁƒُŁ…ْ ŲŗُŲ«َŲ§Ų”ٌ ŁƒَŲŗُŲ«َŲ§Ų”ِ Ų§Ł„Ų³َّŁŠْŁ„ِ ŁˆَŁ„َŁŠَŁ†ْŲ²ِŲ¹Ł†َّ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ُ Ł…ِŁ†ْ ŲµُŲÆُŁˆْŲ±ِ Ų¹َŲÆُŁˆِّŁƒُŁ…ْ Ų§Ł„ْŁ…َŁ‡َŲ§ŲØَŲ©َ Ł…ِŁ†ْŁƒُŁ…ْ ŁˆَŁ„َŁŠَŁ‚ْŲ°ِŁَŁ†َّ Ų§Ł„Ł„Ł‡ ُ ŁِŁŠ Ł‚ُŁ„ُŁˆْŲØِŁƒُŁ…ْ Ų§Ł„ْŁˆَŁ‡ْŁ†َ )) ŁَŁ‚َŲ§Ł„َ Ł‚َŲ§Ų¦ِŁ„ٌ : ŁŠŲ§َ Ų±َŲ³ُŁˆْŁ„َ Ų§Ł„Ł„Ł‡ِ، ŁˆَŁ…َŲ§ Ų§Ł„ْŁˆَŁ‡ْŁ†ُ؟  Ł‚َŲ§Ł„َ  : (( Ų­ُŲØُّ Ų§Ł„ŲÆُّŁ†ْŁŠَŲ§ ŁˆَŁƒŲ±َŲ§Ł‡ِŁŠَŲ©ُ Ų§Ł„ْŁ…َŁˆْŲŖِ. ))

Dari Tsauban , (dia) berkata: “Rasulullah  telah bersabda: ‘Ummat-ummat hampir saja mengerumuni kalian sebagaimana orang-orang yang kelaparan mengerumuni sebuah hidangan (lezat).’ Lalu seseorang bertanya : ‘Apakah kami ketika itu sedikit?’ Rasulullah  menjawab : ‘Justru kalian ketika itu berjumlah banyak. Akan tetapi keadaan kalian seperti buih di tengah lautan. Allah  benar-benar mencabut kehebatan kalian dari dada-dada musuh kalian dan Allah lemparkan ke dalam hati-hati kalian sifat Wahn.’ Lalu orang tersebut bertanya lagi : ‘Wahai Rasulullah  apakah Wahn itu?’ Rasulullah menjawab : ‘(Wahn) adalah cinta dunia dan takut mati.’” [Hadits Shohih Riwayat Abu Dawud (4297), Ahmad (23037), dan Abu Nu’aim dalam Hilyatul `Auliya (I/182)]

Apa yang Rasulullah sampaikan pada sahabat dahulu,benar-benar terjadi saat ini.

Apa penyebab nya?

Sudah Rasulullah SAW jelaskan juga dlm hadits diatas.

Yaitu penyakit Wahn (Cinta dunia dan takut mati)

Apakah dunia semenarik itu sampai harus di cintai dan mati semengerikan itu sampai harus di takuti?

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berpesan kepada Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, sambil memegang pundak iparnya:

ŁƒُŁ†ْ ŁِŁŠ Ų§Ł„ŲÆُّŁ†ْŁŠَŲ§ ŁƒَŲ£َŁ†َّŁƒَ ŲŗَŲ±ِŁŠْŲØٌ Ų£َŁˆْ Ų¹َŲ§ŲØِŲ±ُ Ų³َŲØِŁŠْŁ„ٍ

“Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau bahkan seperti orang yang sekedar lewat (musafir).” (Hadits Riwayat Al-Bukhari no. 6416)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

Ų§Ų¹ْŁ„َŁ…ُŁˆŲ§ Ų£َŁ†َّŁ…َŲ§ Ų§Ł„ْŲ­َŁŠَŲ§Ų©ُ Ų§Ł„ŲÆُّŁ†ْŁŠَŲ§ Ł„َŲ¹ِŲØٌ ŁˆَŁ„َŁ‡ْŁˆٌ ŁˆَŲ²ِŁŠŁ†َŲ©ٌ ŁˆَŲŖَŁَŲ§Ų®ُŲ±ٌ ŲØَŁŠْŁ†َŁƒُŁ…ْ ŁˆَŲŖَŁƒَŲ§Ų«ُŲ±ٌ ŁِŁŠ Ų§ْŁ„Ų£َŁ…ْŁˆَŲ§Ł„ِ ŁˆَŲ§ْŁ„Ų£َŁˆْŁ„Ų§َŲÆِ ŁƒَŁ…َŲ«َŁ„ِ ŲŗَŁŠْŲ«ٍ Ų£َŲ¹ْŲ¬َŲØَ Ų§Ł„ْŁƒُŁَّŲ§Ų±َ Ł†َŲØَŲ§ŲŖُŁ‡ُ Ų«ُŁ…َّ ŁŠَŁ‡ِŁŠْŲ¬ُ ŁَŲŖَŲ±َŲ§Ł‡ُ Ł…ُŲµْŁَŲ±ًّŲ§ Ų«ُŁ…َّ ŁŠَŁƒُŁˆْŁ†ُ Ų­ُŲ·َŲ§Ł…ًŲ§ ŁˆَŁِŁŠ Ų§ْŁ„Ų¢Ų®ِŲ±َŲ©ِ Ų¹َŲ°َŲ§ŲØٌ Ų“َŲÆِŁŠْŲÆٌ ŁˆَŁ…َŲŗْŁِŲ±َŲ©ٌ Ł…ِŁ†َ Ų§Ł„Ł„Ł‡ِ ŁˆَŲ±ِŲ¶ْŁˆَŲ§Ł†ٌ ŁˆَŁ…َŲ§ Ų§Ł„ْŲ­َŁŠَŲ§Ų©ُ Ų§Ł„ŲÆُّŁ†ْŁŠَŲ§ Ų„ِŁ„Ų§َّ Ł…َŲŖَŲ§Ų¹ُ Ų§Ł„ْŲŗُŲ±ُŁˆْŲ±ِ

“Ketahuilah oleh kalian, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan di antara kalian serta berbangga-banggaan dengan banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang karenanya tumbuh tanam-tanaman yang membuat kagum para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning lantas menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada adzab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan- Nya. Dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Al- Hadid: 20)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman di surat berbeda :

Łˆَ Ł…َŲ§ Ų§Ł„ْŲ­َŁŠٰŁˆŲ©ُ Ų§Ł„ŲÆُّŁ†ْŁŠَŲ§ۤ Ų§ِŁ„َّŲ§ Ł„َŲ¹ِŲØٌ ŁˆَّŁ„َŁ‡ْŁˆٌ ؕ ŁˆَŁ„َŁ€Ł„ŲÆَّŲ§Ų±ُ Ų§Ł„ْŲ§ٰŲ®ِŲ±َŲ©ُ Ų®َŁŠْŲ±ٌ Ł„ِّŁ€Ł„َّŲ°ِŁŠْŁ†َ ŁŠَŲŖَّŁ‚ُŁˆْŁ†َ ؕ Ų§َŁَŁ„َŲ§ ŲŖَŲ¹ْŁ‚ِŁ„ُŁˆْŁ†

“Dan kehidupan dunia ini, hanylah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti?”[QS. Al-An’am: Ayat 32]

ŁˆَŁ…َŲ§ Ł‡ٰŲ°ِŁ‡ِ Ų§Ł„ْŲ­َŁŠٰŁˆŲ©ُ Ų§Ł„ŲÆُّŁ†ْŁŠَŲ§ۤ Ų§ِŁ„َّŲ§ Ł„َŁ‡ْŁˆٌ ŁˆَّŁ„َŲ¹ِŲØٌ ؕ ŁˆَŲ§ِŁ†َّ Ų§Ł„ŲÆَّŲ§Ų±َ Ų§Ł„ْŲ§ٰŲ®ِŲ±َŲ©َ Ł„َŁ‡ِŁŠَ Ų§Ł„ْŲ­َŁ€ŁŠَŁˆَŲ§Ł†ُ ۘ Ł„َŁˆْ ŁƒَŲ§Ł†ُŁˆْŲ§ ŁŠَŲ¹ْŁ„َŁ…ُŁˆْŁ†َ

“Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui”.

[QS. Al-‘Ankabut: Ayat 64]

Dan tentang dunia kembali Allah tegaskan dalam firman nya pada ayat di bawah ini,

Ų§ِŁ†َّŁ…َŲ§ Ų§Ł„ْŲ­َŁŠٰŁˆŲ©ُ Ų§Ł„ŲÆُّŁ†ْŁŠَŲ§ Ł„َŲ¹ِŲØٌ ŁˆَّŁ„َŁ‡ْŁˆٌ ؕ ŁˆَŲ§ِŁ†ْ ŲŖُŲ¤ْŁ…ِŁ†ُŁˆْŲ§ ŁˆَŲŖَŲŖَّŁ‚ُŁˆْŲ§ ŁŠُŲ¤ْŲŖِŁƒُŁ…ْ Ų§ُŲ¬ُŁˆْŲ±َŁƒُŁ…ْ ŁˆَŁ„َŲ§ ŁŠَŲ³ْŁ€Ų¦َŁ€Ł€Ł„ْŁƒُŁ…ْ Ų§َŁ…ْŁˆَŲ§Ł„َŁƒُŁ…ْ

“Sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau. Jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu, dan Dia tidak akan meminta hartamu”.[QS. Muhammad: Ayat 36]

Dari sekian banyak ayat dan hadits diatas,maka tidak ada yang menarik tentang dunia.

Allah gambarkan itu hanya keindahan sesaat dan akan kita tinggalkan.

Bahkan ada sebuah hadits yang menerangkan betapa dunia itu sangat menjijikan dan hina,

Diriwayatkan dari Jabir Radhiyallahu anhu :

 Ų£َŁ†َّ Ų±َŲ³ُŁˆْŁ„َ Ų§Ł„Ł„Ł‡ِ ŲµَŁ„َّŁ‰ Ų§Ł„Ł„َّŁ‡ُ Ų¹َŁ„َŁŠْŁ‡ِ ŁˆَŲ³َŁ„َّŁ…َ  Ł…َŲ±َّ ŲØِŲ§Ł„Ų³ُّŁˆْŁ‚ِ ŲÆَŲ§Ų®ِŁ„ًŲ§ Ł…ِŁ†ْ ŲØَŲ¹ْŲ¶ِ Ų§Ł„ْŲ¹َŲ§Ł„ِŁŠَŲ©ِ ŁˆَŲ§Ł„Ł†َّŲ§Ų³ُ ŁƒَŁ†َŁَŲŖَŁ‡ُ. ŁَŁ…َŲ±َّ ŲØِŲ¬َŲÆْŁŠٍ Ų£َŲ³َŁƒَّ Ł…َŁŠِّŲŖٍ ŁَŲŖَŁ†َŲ§ŁˆَŁ„َŁ‡ُ ŁَŲ£َŲ®َŲ°َ ŲØِŲ£ُŲ°ُŁ†ِŁ‡ِ، Ų«ُŁ…َّ Ł‚َŲ§Ł„َ: ))Ų£َŁŠُّŁƒُŁ…ْ ŁŠُŲ­ِŲØُّ Ų£َŁ†َّ Ł‡َŲ°َŲ§ Ł„َŁ‡ُ ŲØِŲÆِŲ±ْŁ‡َŁ…ٍ؟ (( ŁَŁ‚َŲ§Ł„ُŁˆْŲ§: Ł…َŲ§ Ł†ُŲ­ِŲØُّ Ų£َŁ†َّŁ‡ُ Ł„َŁ†َŲ§ ŲØِŲ“َŁŠْŲ”ٍ ŁˆَŁ…َŲ§ Ł†َŲµْŁ†َŲ¹ُ ŲØِŁ‡ِ؟ Ł‚Ų§Ł„:(( Ų£َŲŖُŲ­ِŲØُّŁˆْŁ†َ Ų£َŁ†َّŁ‡ُ Ł„َŁƒُŁ…ْ؟ )) Ł‚َŲ§Ł„ُŁˆْŲ§: ŁˆَŲ§Ł„Ł„Ł‡ِ Ł„َŁˆْ ŁƒَŲ§Ł†َ Ų­َŁŠًّŲ§ ŁƒَŲ§Ł†َ Ų¹َŁŠْŲØًŲ§ ŁِŁŠْŁ‡ِ، Ł„ِŲ£َŁ†َّŁ‡ُ Ų£َŲ³َŁƒُّ. ŁَŁƒَŁŠْŁَ ŁˆَŁ‡ُŁˆَ Ł…َŁŠِّŲŖٌ؟ ŁَŁ‚َŲ§Ł„َ: (( ŁَŁˆَŲ§Ł„Ł„Ł‡ِ Ł„َŁ„ŲÆُّŁ†ْŁŠَŲ§ Ų£َŁ‡ْŁˆَŁ†ُ Ų¹َŁ„َŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡ِ Ł…ِŁ†ْ Ł‡َŲ°َŲ§ Ų¹َŁ„َŁŠْŁƒُŁ…ْ )).  

Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berjalan melewati pasar sementara banyak orang berada di dekat Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Beliau berjalan melewati bangkai anak kambing jantan yang kedua telinganya kecil. Sambil memegang telinganya Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa diantara kalian yang berkenan membeli ini seharga satu dirham?” Orang-orang berkata, “Kami sama sekali tidak tertarik kepadanya. Apa yang bisa kami perbuat dengannya?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apakah kalian mau jika ini menjadi milik kalian?” Orang-orang berkata, “Demi AllĆ¢h, kalau anak kambing jantan ini hidup, pasti ia cacat, karena kedua telinganya kecil, apalagi ia telah mati?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ŁَŁˆَŲ§Ł„Ł„Ł‡ِ Ł„َŁ„ŲÆُّŁ†ْŁŠَŲ§ Ų£َŁ‡ْŁˆَŁ†ُ Ų¹َŁ„َŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡ِ Ł…ِŁ†ْ Ł‡َŲ°َŲ§ Ų¹َŁ„َŁŠْŁƒُŁ…ْ Demi AllĆ¢h, sungguh, dunia itu lebih hina bagi AllĆ¢h daripada bangkai anak kambing ini bagi kalian. ( HR. Muslim, no. 2957 )

Dari sekian penjelasan ayat dan hadits diatas,maka dapat ditarik kesimpulan bahwa segala yang kita miliki di dunia ini sifat nya hanya sementara dan tak akan kekal selama nya.

Namun jelas juga Allah terangkan dalam ayatnya bahwa semua yang digunakan untuk akhirat,bisa kekal dan kenikmatan nya tetap bisa dirasakan sampai Akhirat nanti.

Oleh karena itu, wahai saudaraku! Bertaubatlah kepada AllĆ¢h sebelum kematian datang! Bertaubatlah kepada AllĆ¢h sebelum semua dihisab pada hari Kiamat! Gunakan waktu sepenuhnya untuk beribadah kepada AllĆ¢h SWT 

Saat ditanyakan pilihan tentang kehidupan setelah mati,maka kita semua akan sepakat memilih Syurga.

Maka segeralah bertaubat kepada AllĆ¢h dan berlomba-lombalah untuk meraih Surga dengan iman, ilmu, dan amal shalih. 

Allah SWT berfirman :

 ŁˆَŲ³َŲ§Ų±ِŲ¹ُŁˆŲ§ Ų„ِŁ„َŁ‰ٰ Ł…َŲŗْŁِŲ±َŲ©ٍ Ł…ِŁ†ْ Ų±َŲØِّŁƒُŁ…ْ ŁˆَŲ¬َŁ†َّŲ©ٍ Ų¹َŲ±ْŲ¶ُŁ‡َŲ§ Ų§Ł„Ų³َّŁ…َŲ§ŁˆَŲ§ŲŖُ ŁˆَŲ§Ł„ْŲ£َŲ±ْŲ¶ُ Ų£ُŲ¹ِŲÆَّŲŖْ Ł„ِŁ„ْŁ…ُŲŖَّŁ‚ِŁŠŁ†َ 

Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Rabb-mu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. [Ali ‘ImrĆ¢n/3:133] 

Ayat-ayat dan hadits-hadits yang menjelaskan tentang hinanya dunia, bukan berarti dengan itu kita meninggalkan bagian kita di dunia ini. Allah SWT berfirman :

 ŁˆَŲ§ŲØْŲŖَŲŗِ ŁِŁŠŁ…َŲ§ Ų¢ŲŖَŲ§Łƒَ Ų§Ł„Ł„َّŁ‡ُ Ų§Ł„ŲÆَّŲ§Ų±َ Ų§Ł„ْŲ¢Ų®ِŲ±َŲ©َ ۖ ŁˆَŁ„َŲ§ ŲŖَŁ†ْŲ³َ Ł†َŲµِŁŠŲØَŁƒَ Ł…ِŁ†َ Ų§Ł„ŲÆُّŁ†ْŁŠَŲ§ ۖ ŁˆَŲ£َŲ­ْŲ³ِŁ†ْ ŁƒَŁ…َŲ§ Ų£َŲ­ْŲ³َŁ†َ Ų§Ł„Ł„َّŁ‡ُ Ų„ِŁ„َŁŠْŁƒَ ۖ ŁˆَŁ„َŲ§ ŲŖَŲØْŲŗِ Ų§Ł„ْŁَŲ³َŲ§ŲÆَ ŁِŁŠ Ų§Ł„ْŲ£َŲ±ْŲ¶ِ ۖ Ų„ِŁ†َّ Ų§Ł„Ł„َّŁ‡َ Ł„َŲ§ ŁŠُŲ­ِŲØُّ Ų§Ł„ْŁ…ُŁْŲ³ِŲÆِŁŠŁ†َ 

Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan AllĆ¢h kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana AllĆ¢h telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di  bumi. Sungguh, AllĆ¢h tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.” [Al-Qashash/28:77]

Maka,kejarlah dunia dan carilah rezeki yang halal diluar sana.

Namun gunakan itu semaksimal mungkin untuk membawa kita ke Syurga nya Allah. mengerumuni sebuah hidangan (lezat).’ Lalu seseorang bertanya : ‘Apakah kami ketika itu sedikit?’ Rasulullah  menjawab : ‘Justru kalian ketika itu berjumlah banyak. Akan tetapi keadaan kalian seperti buih di tengah lautan. Allah  benar-benar mencabut kehebatan kalian dari dada-dada musuh kalian dan Allah lemparkan ke dalam hati-hati kalian sifat Wahn.’ Lalu orang tersebut bertanya lagi : ‘Wahai Rasulullah  apakah Wahn itu?’ Rasulullah menjawab : ‘(Wahn) adalah cinta dunia dan takut mati.’” [Hadits Shohih Riwayat Abu Dawud (4297), Ahmad (23037), dan Abu Nu’aim dalam Hilyatul `Auliya (I/182)]

Apa yang Rasulullah sampaikan pada sahabat dahulu,benar-benar terjadi saat ini.

Apa penyebab nya?

Sudah Rasulullah SAW jelaskan juga dlm hadits diatas.

Yaitu penyakit Wahn (Cinta dunia dan takut mati)

Apakah dunia semenarik itu sampai harus di cintai dan mati semengerikan itu sampai harus di takuti?

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berpesan kepada Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, sambil memegang pundak iparnya:

ŁƒُŁ†ْ ŁِŁŠ Ų§Ł„ŲÆُّŁ†ْŁŠَŲ§ ŁƒَŲ£َŁ†َّŁƒَ ŲŗَŲ±ِŁŠْŲØٌ Ų£َŁˆْ Ų¹َŲ§ŲØِŲ±ُ Ų³َŲØِŁŠْŁ„ٍ

“Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau bahkan seperti orang yang sekedar lewat (musafir).” (Hadits Riwayat Al-Bukhari no. 6416)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

Ų§Ų¹ْŁ„َŁ…ُŁˆŲ§ Ų£َŁ†َّŁ…َŲ§ Ų§Ł„ْŲ­َŁŠَŲ§Ų©ُ Ų§Ł„ŲÆُّŁ†ْŁŠَŲ§ Ł„َŲ¹ِŲØٌ ŁˆَŁ„َŁ‡ْŁˆٌ ŁˆَŲ²ِŁŠŁ†َŲ©ٌ ŁˆَŲŖَŁَŲ§Ų®ُŲ±ٌ ŲØَŁŠْŁ†َŁƒُŁ…ْ ŁˆَŲŖَŁƒَŲ§Ų«ُŲ±ٌ ŁِŁŠ Ų§ْŁ„Ų£َŁ…ْŁˆَŲ§Ł„ِ ŁˆَŲ§ْŁ„Ų£َŁˆْŁ„Ų§َŲÆِ ŁƒَŁ…َŲ«َŁ„ِ ŲŗَŁŠْŲ«ٍ Ų£َŲ¹ْŲ¬َŲØَ Ų§Ł„ْŁƒُŁَّŲ§Ų±َ Ł†َŲØَŲ§ŲŖُŁ‡ُ Ų«ُŁ…َّ ŁŠَŁ‡ِŁŠْŲ¬ُ ŁَŲŖَŲ±َŲ§Ł‡ُ Ł…ُŲµْŁَŲ±ًّŲ§ Ų«ُŁ…َّ ŁŠَŁƒُŁˆْŁ†ُ Ų­ُŲ·َŲ§Ł…ًŲ§ ŁˆَŁِŁŠ Ų§ْŁ„Ų¢Ų®ِŲ±َŲ©ِ Ų¹َŲ°َŲ§ŲØٌ Ų“َŲÆِŁŠْŲÆٌ ŁˆَŁ…َŲŗْŁِŲ±َŲ©ٌ Ł…ِŁ†َ Ų§Ł„Ł„Ł‡ِ ŁˆَŲ±ِŲ¶ْŁˆَŲ§Ł†ٌ ŁˆَŁ…َŲ§ Ų§Ł„ْŲ­َŁŠَŲ§Ų©ُ Ų§Ł„ŲÆُّŁ†ْŁŠَŲ§ Ų„ِŁ„Ų§َّ Ł…َŲŖَŲ§Ų¹ُ Ų§Ł„ْŲŗُŲ±ُŁˆْŲ±ِ

“Ketahuilah oleh kalian, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan di antara kalian serta berbangga-banggaan dengan banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang karenanya tumbuh tanam-tanaman yang membuat kagum para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning lantas menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada adzab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan- Nya. Dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Al- Hadid: 20)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman di surat berbeda :

Łˆَ Ł…َŲ§ Ų§Ł„ْŲ­َŁŠٰŁˆŲ©ُ Ų§Ł„ŲÆُّŁ†ْŁŠَŲ§ۤ Ų§ِŁ„َّŲ§ Ł„َŲ¹ِŲØٌ ŁˆَّŁ„َŁ‡ْŁˆٌ ؕ ŁˆَŁ„َŁ€Ł„ŲÆَّŲ§Ų±ُ Ų§Ł„ْŲ§ٰŲ®ِŲ±َŲ©ُ Ų®َŁŠْŲ±ٌ Ł„ِّŁ€Ł„َّŲ°ِŁŠْŁ†َ ŁŠَŲŖَّŁ‚ُŁˆْŁ†َ ؕ Ų§َŁَŁ„َŲ§ ŲŖَŲ¹ْŁ‚ِŁ„ُŁˆْŁ†

“Dan kehidupan dunia ini, hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti?”[QS. Al-An’am: Ayat 32]

ŁˆَŁ…َŲ§ Ł‡ٰŲ°ِŁ‡ِ Ų§Ł„ْŲ­َŁŠٰŁˆŲ©ُ Ų§Ł„ŲÆُّŁ†ْŁŠَŲ§ۤ Ų§ِŁ„َّŲ§ Ł„َŁ‡ْŁˆٌ ŁˆَّŁ„َŲ¹ِŲØٌ ؕ ŁˆَŲ§ِŁ†َّ Ų§Ł„ŲÆَّŲ§Ų±َ Ų§Ł„ْŲ§ٰŲ®ِŲ±َŲ©َ Ł„َŁ‡ِŁŠَ Ų§Ł„ْŲ­َŁ€ŁŠَŁˆَŲ§Ł†ُ ۘ Ł„َŁˆْ ŁƒَŲ§Ł†ُŁˆْŲ§ ŁŠَŲ¹ْŁ„َŁ…ُŁˆْŁ†َ

“Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui”.

[QS. Al-‘Ankabut: Ayat 64]

Dan tentang dunia kembali Allah tegaskan dalam firman nya pada ayat di bawah ini,

Ų§ِŁ†َّŁ…َŲ§ Ų§Ł„ْŲ­َŁŠٰŁˆŲ©ُ Ų§Ł„ŲÆُّŁ†ْŁŠَŲ§ Ł„َŲ¹ِŲØٌ ŁˆَّŁ„َŁ‡ْŁˆٌ ؕ ŁˆَŲ§ِŁ†ْ ŲŖُŲ¤ْŁ…ِŁ†ُŁˆْŲ§ ŁˆَŲŖَŲŖَّŁ‚ُŁˆْŲ§ ŁŠُŲ¤ْŲŖِŁƒُŁ…ْ Ų§ُŲ¬ُŁˆْŲ±َŁƒُŁ…ْ ŁˆَŁ„َŲ§ ŁŠَŲ³ْŁ€Ų¦َŁ€Ł€Ł„ْŁƒُŁ…ْ Ų§َŁ…ْŁˆَŲ§Ł„َŁƒُŁ…ْ

“Sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau. Jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu, dan Dia tidak akan meminta hartamu”.[QS. Muhammad: Ayat 36]

Dari sekian banyak ayat dan hadits diatas,maka tidak ada yang menarik tentang dunia.

Allah gambarkan itu hanya keindahan sesaat dan akan kita tinggalkan.

Bahkan ada sebuah hadits yang menerangkan betapa dunia itu sangat menjijikan dan hina,

Diriwayatkan dari Jabir Radhiyallahu anhu 

 Ų£َŁ†َّ Ų±َŲ³ُŁˆْŁ„َ Ų§Ł„Ł„Ł‡ِ ŲµَŁ„َّŁ‰ Ų§Ł„Ł„َّŁ‡ُ Ų¹َŁ„َŁŠْŁ‡ِ ŁˆَŲ³َŁ„َّŁ…َ  Ł…َŲ±َّ ŲØِŲ§Ł„Ų³ُّŁˆْŁ‚ِ ŲÆَŲ§Ų®ِŁ„ًŲ§ Ł…ِŁ†ْ ŲØَŲ¹ْŲ¶ِ Ų§Ł„ْŲ¹َŲ§Ł„ِŁŠَŲ©ِ ŁˆَŲ§Ł„Ł†َّŲ§Ų³ُ ŁƒَŁ†َŁَŲŖَŁ‡ُ. ŁَŁ…َŲ±َّ ŲØِŲ¬َŲÆْŁŠٍ Ų£َŲ³َŁƒَّ Ł…َŁŠِّŲŖٍ ŁَŲŖَŁ†َŲ§ŁˆَŁ„َŁ‡ُ ŁَŲ£َŲ®َŲ°َ ŲØِŲ£ُŲ°ُŁ†ِŁ‡ِ، Ų«ُŁ…َّ Ł‚َŲ§Ł„َ: ))Ų£َŁŠُّŁƒُŁ…ْ ŁŠُŲ­ِŲØُّ Ų£َŁ†َّ Ł‡َŲ°َŲ§ Ł„َŁ‡ُ ŲØِŲÆِŲ±ْŁ‡َŁ…ٍ؟ (( ŁَŁ‚َŲ§Ł„ُŁˆْŲ§: Ł…َŲ§ Ł†ُŲ­ِŲØُّ Ų£َŁ†َّŁ‡ُ Ł„َŁ†َŲ§ ŲØِŲ“َŁŠْŲ”ٍ ŁˆَŁ…َŲ§ Ł†َŲµْŁ†َŲ¹ُ ŲØِŁ‡ِ؟ Ł‚Ų§Ł„:(( Ų£َŲŖُŲ­ِŲØُّŁˆْŁ†َ Ų£َŁ†َّŁ‡ُ Ł„َŁƒُŁ…ْ؟ )) Ł‚َŲ§Ł„ُŁˆْŲ§: ŁˆَŲ§Ł„Ł„Ł‡ِ Ł„َŁˆْ ŁƒَŲ§Ł†َ Ų­َŁŠًّŲ§ ŁƒَŲ§Ł†َ Ų¹َŁŠْŲØًŲ§ ŁِŁŠْŁ‡ِ، Ł„ِŲ£َŁ†َّŁ‡ُ Ų£َŲ³َŁƒُّ. ŁَŁƒَŁŠْŁَ ŁˆَŁ‡ُŁˆَ Ł…َŁŠِّŲŖٌ؟ ŁَŁ‚َŲ§Ł„َ: (( ŁَŁˆَŲ§Ł„Ł„Ł‡ِ Ł„َŁ„ŲÆُّŁ†ْŁŠَŲ§ Ų£َŁ‡ْŁˆَŁ†ُ Ų¹َŁ„َŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡ِ Ł…ِŁ†ْ Ł‡َŲ°َŲ§ Ų¹َŁ„َŁŠْŁƒُŁ…ْ )).  

Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berjalan melewati pasar sementara banyak orang berada di dekat Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Beliau berjalan melewati bangkai anak kambing jantan yang kedua telinganya kecil. Sambil memegang telinganya Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa diantara kalian yang berkenan membeli ini seharga satu dirham?” Orang-orang berkata, “Kami sama sekali tidak tertarik kepadanya. Apa yang bisa kami perbuat dengannya?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apakah kalian mau jika ini menjadi milik kalian?” Orang-orang berkata, “Demi AllĆ¢h, kalau anak kambing jantan ini hidup, pasti ia cacat, karena kedua telinganya kecil, apalagi ia telah mati?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 ŁَŁˆَŲ§Ł„Ł„Ł‡ِ Ł„َŁ„ŲÆُّŁ†ْŁŠَŲ§ Ų£َŁ‡ْŁˆَŁ†ُ Ų¹َŁ„َŁ‰ Ų§Ł„Ł„Ł‡ِ Ł…ِŁ†ْ Ł‡َŲ°َŲ§ Ų¹َŁ„َŁŠْŁƒُŁ…ْ 

Demi AllĆ¢h, sungguh, dunia itu lebih hina bagi AllĆ¢h daripada bangkai anak kambing ini bagi kalian. ( HR. Muslim, no. 2957 )

Dari sekian penjelasan ayat dan hadits diatas,maka dapat ditarik kesimpulan bahwa segala yang kita miliki di dunia ini sifat nya hanya sementara dan tak akan kekal selama nya.

Namun jelas juga Allah terangkan dalam ayatnya bahwa semua yang digunakan untuk akhirat,bisa kekal dan kenikmatan nya tetap bisa dirasakan sampai Akhirat nanti.

Oleh karena itu, wahai saudaraku! Bertaubatlah kepada AllĆ¢h sebelum kematian datang! Bertaubatlah kepada AllĆ¢h sebelum semua dihisab pada hari Kiamat! Gunakan waktu sepenuhnya untuk beribadah kepada AllĆ¢h SWT 

Saat ditanyakan pilihan tentang kehidupan setelah mati,maka kita semua akan sepakat memilih Syurga.

Maka segeralah bertaubat kepada AllĆ¢h dan berlomba-lombalah untuk meraih Surga dengan iman, ilmu, dan amal shalih. 

Allah SWT berfirman :

 ŁˆَŲ³َŲ§Ų±ِŲ¹ُŁˆŲ§ Ų„ِŁ„َŁ‰ٰ Ł…َŲŗْŁِŲ±َŲ©ٍ Ł…ِŁ†ْ Ų±َŲØِّŁƒُŁ…ْ ŁˆَŲ¬َŁ†َّŲ©ٍ Ų¹َŲ±ْŲ¶ُŁ‡َŲ§ Ų§Ł„Ų³َّŁ…َŲ§ŁˆَŲ§ŲŖُ ŁˆَŲ§Ł„ْŲ£َŲ±ْŲ¶ُ Ų£ُŲ¹ِŲÆَّŲŖْ Ł„ِŁ„ْŁ…ُŲŖَّŁ‚ِŁŠŁ†َ 

Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Rabb-mu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. [Ali ‘ImrĆ¢n/3:133] 

Ayat-ayat dan hadits-hadits yang menjelaskan tentang hinanya dunia, bukan berarti dengan itu kita meninggalkan bagian kita di dunia ini. Allah SWT berfirman :

 ŁˆَŲ§ŲØْŲŖَŲŗِ ŁِŁŠŁ…َŲ§ Ų¢ŲŖَŲ§Łƒَ Ų§Ł„Ł„َّŁ‡ُ Ų§Ł„ŲÆَّŲ§Ų±َ Ų§Ł„ْŲ¢Ų®ِŲ±َŲ©َ ۖ ŁˆَŁ„َŲ§ ŲŖَŁ†ْŲ³َ Ł†َŲµِŁŠŲØَŁƒَ Ł…ِŁ†َ Ų§Ł„ŲÆُّŁ†ْŁŠَŲ§ ۖ ŁˆَŲ£َŲ­ْŲ³ِŁ†ْ ŁƒَŁ…َŲ§ Ų£َŲ­ْŲ³َŁ†َ Ų§Ł„Ł„َّŁ‡ُ Ų„ِŁ„َŁŠْŁƒَ ۖ ŁˆَŁ„َŲ§ ŲŖَŲØْŲŗِ Ų§Ł„ْŁَŲ³َŲ§ŲÆَ ŁِŁŠ Ų§Ł„ْŲ£َŲ±ْŲ¶ِ ۖ Ų„ِŁ†َّ Ų§Ł„Ł„َّŁ‡َ Ł„َŲ§ ŁŠُŲ­ِŲØُّ Ų§Ł„ْŁ…ُŁْŲ³ِŲÆِŁŠŁ†َ 

Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan AllĆ¢h kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana AllĆ¢h telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di  bumi. Sungguh, AllĆ¢h tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.” [Al-Qashash/28:77]

Maka,kejarlah dunia dan carilah rezeki yang halal diluar sana.

Namun gunakan itu semaksimal mungkin untuk membawa kita ke Syurga nya Allah.