Jazuli mengatakan bahwa setiap target kader, target eksekutif, target legislatif, target DPD, dan DPC harus dielaborasi. PKS di pemilu ke depan, memiliki target minimal 15 persen suara nasional. Dan itu hanya stimulan saja.
"Target obsesifnya adalah menang. Namun target itu tidak berlebihan. Melihat sejarah bahwa oposisi bisa mengambil alih kekuasaan (menang) setelah jatuhnya penguasa. Modal oposisi menjadi kapital besar untuk mencapai kemenangan," ujar legislator yang juga seorang mubaligh.
Jazuli menambahkan, lembaga-lembaga survei hampir semua mengatakan tren PKS selalu menaik. Kita tidak boleh terlena, dan kita tetap konsisten dengan program yang dibuat. Sekarang, mindsetnya harus kita kelola dengan tinggi, yakni mindset mengelola negara.
"Setidaknya ada dua hal yang harus kita sasar, 1) Memiliki mentalitas pemenang; dan
2) Meyakinkan masyarakat bahwa PKS mampu mengelola negara/daerah," tambah Ustadz Jeje, panggilan akrabnya.
Di kata penutup, wakil ketua parlemen Islam ini juga menuturkan, bahwa PKS meski oposisi bukanlah partai tertutup. Dalam safari kebangsaan PKS membuktikan, PKS ingin bersama membangun bangsa dengan menyambangi semua partai koalisi.