Header Ads Widget

Rembulan Jatuh Di Pangkuan Gadis Yahudi

Foto: freepik

Oleh : KH. Mulhat Ali Nuh, Lc., MA.

Shofiah, adalah seorang gadis Yahudi binti Huyay bin Akhtab. Huyay sangat hafal isi Kitab Taurat, diantaranya tentang akan ada Nabi terakhir yang diutus oleh Allah Subhanahu Wata’ala. Oleh karenanya, orang-orang Yahudi sering mengabarkan kepada orang-orang Arab tentang berita kedatangan nabi terakhir, dan sering dijadikan sebagai do’a permohonan kepada Allah dalam peperangan yang mereka lakukan. Diantara doa’nya dengan kata-kata : “Ya Allah tolonglah kami dengan Nabi yang akan diutus” dan do’a-doa itu sampai kepada orang-orang Arab yang bukan dari garis keturunan Yahudi. 

Setelah benar-benar datang Nabi Muhammad Shallaahu ‘Alaihi Wasallamm yang lahir di Makkah, dan diketahui oleh orang Arab Madinah, mereka langsung mencari dan berhasil bertemu langsung dengan Rasulullah. Kemudian mereka beriman dan langsung berbaiat. Jumlah mereka sebanyak 12 orang, dan tahun berikutnya bertambah lagi yang beriman hingga sejumlah 72 orang. Akan tetapi Huyay setelah mengetahui kedatangan Rasul yang bukan keturunan Yahudi, ia justru sangat benci dan tidak beriman. 

Suatu hari Shofiah menuturkan mimpinya pada ayahnya, bahwa rembulan datang dan bersimpuh di pangkuannya. Anaknya yang hanya menceritakan mimpinya itu langsung ditampar pipinya sampai berdarah. Huyay mengetahui bahwa dalam Kitab Taurat, Nabi terakhir itu akan menjadi menantu Tokoh Yahudi. Oleh karenanya ketika mendengar cerita mimpi anaknya, Huyay kaget dan marah, jangan-jangan Nabi Muhammad ini yang akan menjadi menantunya. Sementara ia telah berjanji tidak akan beriman, dan berusaha sekuat tenaga untuk memerangi Rasul dan menghancurkannya.

Sang Gadis akhirnya dinikahkan dengan orang Yahudi agar anaknya tidak menikah dengan Nabi Muhammad Shallaahu ‘Alaihi Wasallam. Shafiah pernah bertemu dengan Rasul dan mengucapkan “Assalamu ‘Alaika yaa Rasulallah” dan itu menjadi memori tersendiri bagi Rasulullah, bahwa ada gadis Yahudi yang mengucapkan salam dan memenggilnya dengan panggilan Rasulullah.

Huyay akhirnya terbunuh dalam perang Bani Quraidhoh, peperangan yang berlangsung 15 hari tanpa perlawanan. Mereka hanya bertahan dalam benteng-benteng yang kokoh, namun dengan izin Allah benteng-benteng itu berhasil ditembus dan ditaklukkan. Terbunuhlah orang-orang Yahudi termasuk Huyay. Sedangkan Shafiah yang sudah janda menjadi tawanan dan menjadi budak, akhirnya dinikahi oleh Rasulullah, dengan mahar dimerdekakan dirinya dari perbudakan.

Shafiah akhirnya menjadi Ummul Mu’minin setara dengan Khodijah, Aisyah dan lain-lain. Setelah menjadi istri Rasul, Rasul bertanya, “Dulu saat kamu masih gadis, kau mengatakan kepadaku Assalamu ‘Alaika Ya rasulallah?” Istrinya menjawab, “Benar! Saya meyakini, bahwa Engkau memiliki wajah orang baik, wajah orang jujur, namun karena kondisi keluarga saya yang membencimu, saya tidak bisa berbuat apa-apa.” Subhanallah.

Cinangka, 12 Februari 2021, 06.47